Baru satu orang yang beli.”
“Ya sudah. Vidio XNXX Pernah suatu malam, aku melihat kejadian paling miris yang membuat aku sempat berdoa agar segera dicabut Tuhan. Aih, kalimat ini mengingatkanku pada Hujan Bulan Juni milik Sapardi. “Woi!” teriak salah satu anak dari gerombolan itu dengan kasar. Aku serius soal ini. Aku mematung di tempatku berdiri. Di dekat tiang lampu merah, sekitar beberapa meter dari tempatku berdiri, ada seorang anak laki-laki berambut kusut berpakaian kusut menenteng kantong-kantong plastik hitam yang juga kusut. Di tengah keremangan, aku menyaksikan anak laki-laki itu bersama dengan gerombolan anak yang tadi. Siapalah aku, aku hanyalah tiang listrik yang mengadu nasib di jalan raya.,,,,,,,,,, Aku tetap bertahan di tempatku berdiri, tetap menyaksikan anak laki-laki penjual kantong plastik di dekat tiang lampu merah yang juga masih berjualan. Beberapa orang lainnya menghakimi supir mobil, menghajarnya hingga biru-biru, termasuk mobilnya yang dibikin tambah penyok. Dia menjual, bukan mengemis.




















