Wulan semakin meronta, membuat Robby kesulitan memasukkan penisnya ke dalam lubang vaginanya. Aku hanya melihat, matanya polos menerawang jauh langit di atas sana yang menguning pertanda malam akan segera tiba. Bokep Montok Robby segera berlutut di antara kedua belah paha Wulan. Dia menyemprotkan sperma banyak sekali ke dalam vagina Wulan. Doni mengambil inisiatif. Aku sempat kaget karena belum tentu anak yang dikandungnya itu adalah anakku. Yang dia lakukan hanya menangis terisak-isak.Doni melepaskan telapak tangannya dari mulut Wulan karena dia merasa Wulan tidak akan berteriak lagi. Beberapa menit kemudian, dalam dekapanku dia mengaku bahwa sebelum peristiwa itu terjadi, sebenarnya dia sudah jatuh cinta padaku. Sungguh, saat itu aku tidak tahu apa sebenarnya yang hendak Robby lakukan terhadap Wulan.




















