“Hallo, Ricky, kamu kemaren kemana? Bokep India Kucium bibirnya beberapa saat. “Rick, aku harus pergi sekarang,” ia diam sejenak, “Nanti sore kau boleh telepon aku.”
“Thanks Fell,” aku berdiri mendekat, kukecup keningnya dan kutinggalkan ia. Itu yang ada di otakku. Suasana yang hiruk-pikuk di sana bukan merupakan gangguan pada penatnya tubuhku yang bukan main, sehabis dicabik-cabik seharian oleh monster-monster kapitalis lapar itu.Memang sebagian orang menyangka hidupku enak, mungkin bukan sebagian, hampir setiap orang yang mengenalku lebih dari seminggu berpendapat demikian.Star TV di pojokan bar menampilkan balap sepeda yang tidak berujung pangkal. Entah aku yang terlalu cerdik atau dia yang terlalu tolol. Kami keluar di jalan Sunda terus menuju Thamrin. Dan ia mulai menduduki penisku. Kami keluar di jalan Sunda terus menuju Thamrin. What I need now is you in my bed.Jam 14.30 aku kembali ke kantor.
>