Pak Soesno meraih tangan Viola dan menggenggamkannya pada kemaloeannya. Perempoean itoe moela-moela menolak tapi lama-lama dia terlihat semakin menikmati digangbang tiga ‘gorila’ itoe. Bokep Montok Dgn agresifnya dia melayani ketiga kemaloean hitam, panjang, dan beroerat itoe. Pak Soesno masih menjilati kemaloean Viola, tjairan itoe dia jilati dgn lahap. Penolakan yg tak soenggoe-soenggoeh itoe malah memitjoe Pak Soesno oentoek mempergentjar serangan-serangan erotisnya. Dia memikirkan beberapa saat tentang niatnya itoe, akhirnya dia memboelatkan tekad oentoek menjalankan fantasinya itoe. Badannya seolah kehilangan tenaga, hanya bisa bersandar ke dinding dan pasrah atas perlakoean Pak Soesno. Mata lelaki itoe seperti maoe tjopot memperhatikan badan telanjang Viola yg sempoerna, poetih moeloes tak bertjatjat, boeah dadanya kentjang dan montok dgn peroet rata, pada pangkal pahanya nampak ramboet-ramboet hitam yg lebat menoetoepi daerah itoe. Soeatoe hari Pak Badhroen sedang pergi ke loear negeri oentoek oeroesan dinas sehingga meninggalkan Viola selama doea minggoean.
