Malam itu kami mandi bersama, saling menyabuni, menggosok, meraba dan membelai. Kerinduan, ketegangan kami tumpah sudah. Bokep Hot menyemprotlah sudah spermaku ke vagina ibu mertuaku. Tangan kiri ibu, aku tuntun untuk memegang penisku. Penisku dituntunnya masuk ke liang vaginanya yang sudah basah. Nanti kalau nabrak-nabrak dikiranya nyetir sambil pacaran ama ibu mertuanya. Penisku aku tekan kuat-kuat ke dalam vagina ibu mertuaku. Aku juga nggak enak pakai kamar tidurmu. “Ayo jalan lagi…, Hati-hati yaa”, kata ibu mertuaku. Terus terang saja aku jadi kesepian juga rasanya. Hari-hari berikutnya aku bersikap seperti biasa, demikian juga ibu mertuaku. Kaki ibu mertuaku dikangkangnya lebar-lebar, dan aku sudah tidak sabar lagi untuk masuk ke vagina ibu mertuaku. Aku ciumi ibu mertuaku dengan penuh nafsu. Kami saling merindukan kebersamaan ini. Mungkin karena curian ini ya buu, bukan miliknya…,
Punya bapaknya kok dimakan.
