Ah bodoh. Bokep Japan Lalu ia memijat lutut. Kali ini lebihbertenaga dan aku memang benarbenar pegal,sehingga terbuai pijitannya.Telentang..! Ah sialan. Pokoknya turun.Kiri Bang..!Aku lalu menuju salon. Saya bisa masuk angin. Bau tubuh wanita setengah bayayang yang meleleh oleh keringat. Ah sial. Ah.., wanita yanglehernya berkeringat itu begitu besar mengubahkeberanianku.Buka bajunya, celananya juga, ujar wanita tadi manjamenggoda, Nih pake celana ini..!Aku disodorkan celana pantai tapi lebih pendek lagi.Bahannya tipis, tapi baunya harum. Ia kerja di sana? Aku memandang ke arah lainmengindari adu tatap. pintanya.Aku membalikkan badanku. Kalau potong rambutya masuk ke tukang pangkas di pasar. Aku masih ingat sepatunya tadi di angkot. Angin meneroboskencang hingga seseorang yang membaca tabloidmenutupi wajahnya terganggu.Mas Tut.. Saya bisa masuk angin. Napasnyatersengal. Garis setrikaannyamasih terlihat. Kring..! Aku pertegas bahwaaku mengendus kuatkuat aroma itu.




















