Lirikan iri terlihat di wajahku. Kami tidak berhenti mengobrol tentang segalanya. Bokeb Dia pun sedikit malu setelah mengetahui bahwa aku sudah 2 tahun lebih tua. Aku pulang dengan membawa janji dan harapan kecil.Hari pertama tahun 2001, dingin dan sepi. Akankah semuanya masih seperti yang dulu apabila aku tidak menceritakannya? Semua toko bunga diwarnai oleh bunga rose merah. Tapi jangan marah kalo engga enak ya?”
Aku hanya bisa tertawa, dan membalas uluran tangannya sambil mencium sebelah pipinya mengucapkan selamat tahun baru. Kami pun segera berdekap erat, saling meraba, dan saling membuka baju. Dia memulai dengan menciumi perutku, menjilati buah dadaku, mencari bibirku. Mereka yang jauh dari keluarga saling berkumpul dan bersenang-senang sembari mencari kenalan baru. Kami saling membutuhkan dan saling melengkapi. Aku hanya membutuhkan dukungan dan rasa cinta untuk bisa bertahan hidup. Sebelah tangannya membuka celana dalamku dan meraba-raba vaginaku.




















