Entah apa kalaupun kemudian aku yang menyerahkan diriku, apakah Jenny pasti dibiarkan lolos? Dengan liang vaginaku yang teraduk aduk sedemikian rupa oleh sebuah penis yang besar dan panjang, sementara tenggorokanku juga teraduk aduk tak karuan, dan ketidak berdayaan dari aku untuk menggerakkan tanganku yang dicengkeram pak Edy, aku tahu sebentar lagi aku harus pasrah dilanda orgasme yang dahsyat.Kini vaginaku sudah berdenyut hebat. Bokep Jilbab/Hijab Entah kenapa, aku menginginkan penis ini mengaduk tenggorokanku, dan aku sedikit mendongak, memberikan jalan pada penis ini untuk menembus rongga tenggorokanku. Keringat mulai membasahi tubuhku, karena gairahku sudah mulai naik. “Aku ikut sayang”, kata Jenny, bikin aku tersenyum geli. Ia melanjutkan mencumbuiku, menyibakkan rambutku yang hari ini aku ikat, dan mencium belakang leherku. Ia mengangkatku berdiri, lalu membuka sabukku, melucuti rok dan celana dalamku. Aku merinding mendengar pujian yang tak sepantasnya dilakukan oleh seorang wali kelas terhadap muridnya.“Pak, apa tidak ada perlu penting?
