“HAHAHAHAHHAHA!!”, tawa mereka kembali terdengar di ruangan. Tanpa sadar aku mengeluarkan suara pelan
“uhhh…aahh..” dan nafasku menjadi cepat. Bokeb Erwin,”sudah telan??, coba buka mulutlu!”, aku pun buka mulutku dan dia gembira karena aku telah menelan semua sperma nya. Aku lega saat itu, namun hal ini justru lebih menyusahkanku.Bobi mulai duduk di kasur dan mengangkat tubuhku berbaring dan bersandaran di tubuhnya, dan membuka lebar kedua pahaku untuk si Gazali. “Man… sudahlah cepatan ya…masih ada 4 orang aku tidak mau sampai kecapekan gini..cepetan keluarin deh..”, mintaku padanya, padahal maksudku agar aku tidak terlalu capai, tetapi mereka anggap itu lelucon lagi. jangan berisik jink!, bentak Erwin kepada teman-temannya. AKu pun tidak berdaya lagi mau lari juga tidak bisa, aku cuman bisa nurut saja. Aku tidak tahan dengan kecapekan itu aku mulai minta henti. “Van..! “oooooouuhhhh………….uhhhhhh…….nggggggg……”, kembali lagi tubuhku kejang dan gemetaran.
