“Maaf pak, tadi saya sakit perut”, aku mencoba mencari alasan. Setelah itu aku mengambil tissue yang kubasahi, dan menyeka liang vaginaku. Bokep HD Tadi kok nggak digerai gini sih waktu sama aku?”, goda Jenny.Aku hanya tersenyum malu. Kini aku tinggal berkonsentrasi pada Dedi. Memang penis Dedi tak sebesar penis Pandu, tapi cukup untuk memaksaku menderita dalam kenikmatan ini.Aku mulai menggeliat dilanda kenikmatan ini, dan perlahan aku mendesah.“Sssh… oooh”, aku makin keras mendesah.Vaginaku serasa akan meledak dipompa habis habisan oleh Dedi, dan akhirnya aku orgasme di ronde kedua ini.“Nggghhhh.. Ternyata sesuai dugaanku, penis itu panjang dan besar. Aku berulang kali mendesah dan merintih tertahan.Rasa sakit yang tadi sempat sedikit melanda liang vaginaku, sudah berubah menjadi rasa yang teramat nikmat. Aku menggigit bibir mencoba bertahan untuk tidak mendesah. Kini liang vaginaku sudah begitu basah, dan hunjaman penis itu sudah tak begitu menyiksaku lagi sejak awal.




















