Entah bagaimana ceritanya, kami ‘jadian’ lagi. Jam 6 pagi aku meninggalkan rumahnya. Bokepjepang Hampir setengah botol kutenggak black label dari si Oghe. Tidak dapat dipungkiri.3 kali kami melakukannya malam itu. “Anyway, apa artinya aku ini. Kepalaku sudah berat bukan kepalang. Tidak ada niat sedikitpun untuk menindak lanjuti pembicaraan kami. Matahari pagi begitu terik. Kepalaku sudah berat bukan kepalang. Kami keluar di jalan Sunda terus menuju Thamrin. Kadang-kadang aku berpikir dibayar pun tidak mau aku untuk tidur dengan mereka dengan wajah mengerikan yang mereka miliki. Dan kami pernah membicarakan hal itu.Jam 15.00 ditelan kesibukanku, aku telah melupakan Felly. Tapi mengapa setiap ketemu dengannya aku selalu merasa membutuhkannya. Hanya beberapa kalimat “Black Label double” pernah kuucapkan sebagai komunikasi nyata antara aku dengannya.Malam itu malam minggu. “Udah bangun?”
Kuberikan senyumku yang termanis.




















