“Akupun tadi kaget dan merasa takut ketahuan istri ketika kuterima teleponmu. Masih banyak kebahagiaan dan kenikmatan hidup yang bisa kita alami jika kita masih hidup. Bokep Jilbab/Hijab Kamar Sari ternyata tidak tertutup menunggu kedatanganku. Maklum daerah tempat tinggalku terlalu jauh dari sini, sehingga sulit sekali kita saling bertemu” katanya sambil tersenyum seolah gembira sekali.Aku langsung duduk di tepi rosban yang dilapisi kasur empuk, sementara sambil ia teruskan pembicaraannya, Sari berjalan ke arah pintu lalu menutup serta menguncinya dengan rapat seolah ia tidak membiarkan aku kembali dengan cepat atau mungkin ia inginkan aku menemaninya terus dalam kamar itu sampai segala urusannya selesai. Oh Sari sayang, kapankah kita bisa lagi mengulangi pertemuan seperti itu. “Tadinya aku ragu dan takut meneleponmu karena jangan sampai istrimu marah dan curiga, sehingga malah menghalangi pertemuan kita.
