Aku menggelinjang keenakan dengan nafas makin memburu, tanganku mencengkram pundaknya dan membelai kepalanya.“Oohh.. Bokep Thailand Ahh!!” aku tak tahan untuk tak mendesah sebelum selesai menjelaskan karena sensasi yang ditimbulkannya, Felix sudah terlebih dulu mengepit benda itu diantara dua jarinya dan mengusap-usapnya.“Kenapa Ci? Aku mendesah panjang, begitupun Felix, matanya melotot dan mengerang merasakan jepitan dinding vaginaku pada penisnya yang merenggut keperjakaannya.Aku sengaja mendiamkan sejenak penisnya tertancap padaku supaya dia bisa beradaptasi dan meresapi saat-saat pertamanya dulu. Yang bener lu Ci, maksud lu bugil gitu?”“Hh-emm.. Iya tapi omong-omong lu bakal tegang nggak kalo ngegambar pakai model nanti takutnya hasilnya jelek”“Tegang? Beberapa saat kemudian mulutku naik lagi dan mulai memasukkan benda itu ke mulutku. Lix, kita coba keluar barengan ya, lu udah mau kan” desahku sambil mempererat pelukan ketika kurasakan perasan itu sudah mendekat.“Iyah Ci, gua juga udah mau!” jawabnya terengah-engah sambil mempercepat genjotannya.Kembali aku mengalami klimaks bersamanya yang lebih panjang




















