Novi seperti ingin protes, tapi terlambat. Novi menjawab dengan anggukan kecil sambil menggigit kembali bibir bawahnya.“Jawab dong Nov, nikmat nggak?”, paksaku walaupun ini adalah pertanyaan bodoh.“Luar biasa Ed.., sshh.., aku hampir keluar nich oohh”, katanya terputus putus.“Aku masukin semuanya yach Nov?”, tanyaku padanya yang sedang melayang.“sshh.., em.., emangnya belum semuanya dimasukin?”, Novi balik bertanya heran sambil menatapku dengan sayu.“Belum!”, Jawabku singkat sambil terus maju mundur.Tangannyapun bergerak ke bawah untuk memastikan belum semua penisku masuk ke dalam lubang vaginanya. Bokep Live Nikmat yang kurasakan tiada bandingnya. Sehingga setelah selesai jam kerja, kami pulang bareng. Nikmat yang kurasakan tiada bandingnya. Tapi aku masih terus memacu untuk menyusulnya, makin cepat, makin cepat lagi nafasku memburu. Kuraih pantat Novi agar tepat berada di atas wajahku. Sedangkan tangan kananku membelai-belai tengkuknya. Sedangkan jari telunjuk tangan kiriku menggosok gosok clitorisnya. Aku langsung melirik selangkanganku, rupanya aku lupa men-zip-nya. Yang membuat aku merasa nikmat adalah


















