“hhh. Bokep Tante Aku langsung berjalan cepat ke arah meja bosku dan mengambil tas kecilku sembari pamit untuk pulang. “Stt…” bisik ku ketika mas Mbelor hendak mengucapkan kata. ”Ih …mas Mbelor, kapan kapan tempat duduknya digantiin sama yg nggak licin aja, habis Melda kan cape kalo pegangan kebelakang terus”, seruku rada merengek.“sapa yg suruh pegang ke belakang ….ha ah ah” katanya sembari tertawa. mataku terbelalak begitu mendadak kurasakan dua buah jari mas Mbelor masuk keliang kemaluanku dengan cepat, membuat aliran darahku terhenti sejenak menjawab kegelisahanku sedari tadi. Malam terasa semakin larut, sedangkan langit bertambah mendung dan menggelap sebagai tanda akan turunnya hujan. “Ohhh……….teruuss mass…”, bisikkku merasakan kemaluanku telah dipenuhi oleh kemaluan mas Mbelor dan menjadi semakin gerah saja. Aku hanya bisa membetulkan pakiaku sembari mendesah
“mass….”. Hari ini Mbelor kelihatan kalem sekali, rambutnya diklimis menarik dan senyumannya yg penuh arti seakan memiliki rencana kejutan, apa lagi hujan grimis yg




















