Mereka kemudian menangkap kaki ku hingga aku tidak bisa bergerak. “Sial, hampir saja gue semprot”, katanya ternyata ia tidak ingin cepat-cepat berejakulasi. Bokep JAV Kini mereka secara bergiliran menggenjotku dari lubang anusku. Aku mendapat nomor 203, itu adalah kamar di mana pelanggan yang sudah berhasil membayar Alex dengan harga yang ia mau. “Ga perlu nangis…”, kata pria yang menindihku, “Kita kan senang-senang”, lanjutnya. “Saya sakit mas…”, kataku. Klitorisku dimainkan mereka dengan bergantian jari.Tubuhku capek sekali, mereka terus begitu hingga beberapa menit, hingga pria yang kusepong penisnya merasa cukup. Aku capek, aku membiarkan dokter yang cukup tua itu memandikanku, ia memoleskan sabun disekujur tubuhku, meraba-raba tubuhku, aku rasa ia sedikit terangsang ketika ia memandang tubuhku sambil menelan ludah.Selesai membersihkan tubuhku, ia memakaikan handuk, memintaku duduk di kursi dan ia mulai membersihkan kasur.
