Sungguh malam yang luar biasa. Bokep Hot Pintu terobosan itu terbuka lagi. Aku terperangah malu tertangkap basah seperti itu.“Sori, Mbak!”“Kau bilang sori, tapi terus menatap dadaku. Putting dan bundaran empuk di dada Mbak Marissa seperti memberi jalan dan megajariku untuk mengulum-ngulum dan memutar-mutarnya agar pemiliknya mendapatkan nikmat yang istimewa. Sebelum masuk taksi, Mas Fredi menghampiri ayahku yang sedang membaca surat kabar di beranda“Saya titip rumah, Pak RT. Hujan masih turun. Mbak Marisa mengerling dengan senyum semanis brownies itu, dan menghilang di balik pintu.Seminggu kemudian, sore itu mendung mulai menyergap, dan pada malam harinya hujan benar-benar turun menghujam ke bumi. Kalau hujan, pasti lampu mati. Aku menemukan sebungkus lilin, dan menyalakannya dengan korek api yang tergeletak di sebelahnya. Sudah biasa!




















