kalau yang ini siksaan tahap kedua, aku jadi begitu tegang menunggu episode kedua. Link Bokep Biang keladinya tentu saja sinar lampu teplok yang tak seterang lampu jaman Sekarang. “Itu apa Mbak?” tanyaku polos, saat melihat kain kecil tersumpal di dalam kutangnya yang sebelah kanan. Kedua tangannya mulai bergerak merangkul bahuku, dan menekan tubuh mungilku ke tubuhnya. Aku tak lagi punya nyali menatap Nenek yang kemudian beranjak ke dapur, sebagai kebiasaannya bertahun-tahun, yaitu minum air putih. “Mbak, kenapa anak perempuan harus pakai kain untuk menutupi dadanya?”
“Kan kalau di taruh kain di dada jack rasanya geli Mbak?” tanyaku ingin tahu. Membiarkannya, berarti neraka, tapi kalau untuk melepasnya, jelas hal yang tak mungkin, mengingat sekecil apapun gerakan tak wajarku, Nenek akan curiga, dan show nya pasti sertamerta b e r a k h i r.




















