“Aku mau kau katakan semuanya…” aku berkata padanya. “Aku sebenarnya tidak enak menceritakannya, tapi kamu sahabatku, aku tak bisa sembunyiin ini darimu…” kata Mamat. Bokep India “Akkuuu moohhhoooonnn jaanggannn…” ia memohon dengan menangis lebih keras. “Yah… Kirain serius…” sambung Rianti yang sedikit merenggut wajahnya. “Sudah sepi nich, kelihatannya sudah tidur semuanya…” kata Mamat yang sedang mengamati situasi. “Jangan malam-malam ya…” pesan ibunya sebelum kami berangkat.Aku pun sangat senang sekali bisa mengajak Rianti jalan-jalan. Aku hanya menunggu kepulangan jasad Rianti dan ibunya, agar bisa turut mendoakan kepergian mereka. Mamat yang melihat kami begini cuma bisa diam dan tidak berani ikut campur lebih dalam. Kami pun segera keluar dan berkeliling rumah untuk mencari Rianti dan ibunya, agar kami lebih leluasa bergerak apabila sudah melumpuhkan semuanya. “Akkuuu moohhhoooonnn jaanggannn…” ia memohon dengan menangis lebih keras. Sambil disedot, aku masih terus memilin puting susunya.




















