Hingga tiba-tiba ia menggelengkan kepalanya.“Terus kenapa mbak Ratih terdiam dan masih sedih?” tanyaku lagi. Bokeb Kuremas perlahan pantatnya, kumainkan telunjukku di lubang anusnya sampai tubuhnya menggeliat. Itu dilakukannya selama 10 menit. Ia tersenyum nakal ke arahku dan kemudian dengan telaten membersihkan sisa peju yang tercecer diperutku dengan lidahnya.Mbak ratih kembali menggodaku. Mbak Ratih berusia 33 tahun, wanita yang dibesarkan dari keluarga menengah dan religius.Terlihat dari jilbab yang selalu dikenakannya dan juga tutur katanya yang santun. Tak berapa lama batang kontolku pun mulai tenang meski tetap dalam kondisi keras. Jam biasanya mbak Ratih memang bersiap pulang menunggu jemputan.“Kopinya dimeja ya mas … Oya besok apakah saya masih boleh datang mas?” tanyanya.“Iya makasih mbak… tentu boleh donk mbak…tapi sebentar mbak…” kataku.




















