Duduk di tepi dipan. Ia tidak melanjutkan kalimatnya.Aku tersenyum. Bokep Indo Terbaru Angin menerobos dari jendela.Masih ada waktu bebas dua jam. Daripada suntuk diam di rumah, tadimalam aku menyelesaikan kerjaan yang masihmenumpuk. Kini pindah ke paha sebelah kanan. Aku menanti dengandebaran jantung yang membuncahbuncah. Karena itulah, tidakakan hadir kesempatan ketiga. katanya.Halo..? Garis setrikaannyamasih terlihat. Ataukesialan, karena ia masih mengangkat tabloid menutupiwajah? Si Junior tibatiba juga ikutikutan ciut.Tetapi, aku harus berani. Penumpang lima lalu supir, jadi enam kali tujuh,42 hore aku turun. Aku masihtermangu. ujar suara wanita muda yang kemarinmenuntunku menuju ruang pijat.Ya.Lalu aku menuju ruang yang kemarin. Kini ia pindah ke paha,agak berani ia masuk sedikit ke selangkangan. Pasti terburuburu. Daripada suntuk diam di rumah, tadimalam aku menyelesaikan kerjaan yang masihmenumpuk. Baunya memang agak lain,tetapi mampu membuat seorang bujang menerawanghingga jauh ke alam yang belum pernah ia rasakan.Dik.., jangan dibuka lebar. Wanita muda itu mengikuti di belakang.Kemudian menyerahkan celana
