Fang Yin tampaknya kaget setengah mati dan benar-benar tidak siap mendapat serangan beruntun ini.“Maltinnn… udah dulu dong sayaang… Fang Yin masih capek….. Bokep Mama Jepitan vaginanya sangat ketat seolah tidak mengijinkan penisku masuk lebih dalam.“Akhh.. Bibirku menyedot bibirnya dan kadang dengan gemas menyedot puting susunya. Belum apa-apa” katanya memuji karena beroleh kepuasan yang luar biasa.Sebenarnya aku telah dipuncak gairah, tapi karena timingnya nggak tepat agar bersamaan keluar, akhirnya kukendorkan lagi, biarlah dia orgasme berikutnya agar kami sama-sama keluar, pikirku. Dia tundukkan kepalanya.“Yakin? Ambil vaginaku.. Ngilu.. Biarlah aku jadi budakmu, asal kau bayar dengan kontolmu..” katanya memasrahkan diri saking nikmatnya.“Makan semuanya.. Bunyi plok, terdengar katika kepala penisku tercabut dari lubang vaginanya.
