Dia kembali menekan, dan aku mulai menjerit kesakitan. Bokep Montok Segera dia menaiki ranjang, aku memandangnya sambil tersenyum. baiklah Mas, Nana percaya sama Mas”, bisikku. Lalu dia merapatkan bagian bawah tubuhnya ke depan sehingga mau tak mau penisnya yg tetap tegang itu jadi terdesak perutku lalu menghadap ke atas. aku meloncat berdiri begitu dia mengatakan kalimat itu, aku melepaskan remasan tanganku dan berdiri ke sebelahnya, sementara pandangan mataku tetap ke arah penisnya yg baru kukocok. Aku menggelinjang lagi, dipuntirnya sedikit pentilku dengan lembut.” Mas…” aku semakin mendesah tak karuan.Secara bersamaan akhirnya dia meremas-remas gemas kedua toketku dengan sepenuh nafsu.“Aawww… Mas”, aku mengerang dan kedua tanganku memegangi kain sprei dengan kuat. Aku menggigit bibir. “Masih sakit Na”, tanyanya. DIa mempermainkan lidahnya di dalam mulutku, aku mulai berani membalas cumbuannya dengan menggigit lembut dan mengulum lidahnya dengan bibirku.
