Tidak sulit tentu saja, maklum sudah punya dua anak dan memang sudah becek pula. Aku berharap wanita itu akan dipenuhi birahi sehingga tidak menolak untuk aku sentuh. Film Porno “Gila kamu!”, entah sudah berapa kali dia mengeluarkan kata itu pagi ini. Dengan perlahan aku mengikuti di belakangnya. Tekadku sudah bulat untuk menikmati setiap lekukan tubuhnya. Dengan gontai ia menuju meja makan dan menghirup teh yang sudah kuberikan cairan perangsang. Pernah suatu pagi aku berkunjung, dia baru saja bangun tidur dan mengenakan daster tipis tembus pandang yang menampakkan buah dada besarnya tanpa bra. Berbeda dengan istriku yang cenderung kurus, Mbak Ery berbody montok dengan dada dan pantat yang lebih besar dibanding istriku.Rumah Mbak Ery tidak terlalu jauh dengan rumahku sehingga aku dan istriku sering berkunjung dan juga sebaliknya. “Nungging Mbak, saya masukin dari belakang”, pintaku untuk doggy style. “Ya iyalah Mbak, masa’ mau cerita-cerita..”, candaku.
