Apalagi daging itu terlihat sedikit naik-turun seirama tarikan nafasnya.Ah seandainya ..khayalanku melayang tinggi. Saya juga sering olahraga” Tiba-tiba tangan Tante ke bawah menggenggam punyaku. Bokep Montok Ia harus membantuku. “Jangan.sampai…lepasss” Rupanya gerakan robohku terlalu cepat, sehingga kelaminku sedikit tercabut. Dibalut baju senam yang ketat ini Tante jadi istimewa. Aku bebas melihat tubuhnya dari samping kiri.Ia menundukkan kepalanya dan mengurai rambutnya ke depan. Aku bingung bagaimana mengatasi kebisuan ini.Aku masih menindih tubuhnya. Entah mana yang benar. Sungguh beda jauh dengan apa yang selama ini kuketahui. Enak.“To… Hhheeeehhhggh..sedap, To..Hhheeeeeghh” Tante makin ribut, aku khawatir kalau sampai terdengar dari luar kamar. Oom Ton ada di kamar. Saya suka Tante. Itulah masalahnya sekarang.Aku menangkap wajah kecewa pada Tante. Siang itu ruang tengah sepi, Tante mungkin ada di kamarnya, kulihat pintunya sedikit terbuka. Luar biasa, kulit itu haluuus sekali!




















