Tetapi, bayangan itu terganggu. Benarkan kesempatan itu lewat. Bokep Barat Ia cukup lama bermain-main di perut. Aku masih termangu. Tapi kakiku saja yang seperti memagari tubuhnya. Bayar arisan. Ia tersenyum. Aku lupa kelamaan menghitung kancing. Tangannya halus. Ia membersihkan punggungku dengan handuk hangat. Ketika Si Junior melemah ia seperti tahu bagaimana menghidupkannya, memijat tepat di bagian pangkal paha. Keberuntungankah? Masih menutupi diri dengan tabloid. Di mana? Agar kejadian kemarin terulang. Tetapi aku masih betah di atas mobil ini. Tapi mengelap dengan handuk hangat sisa-sisa cream pijit yang masih menempel di tubuhku. Hap.“Mau pijit lagi..?” ujar suara wanita muda yang kemarin menuntunku menuju ruang pijat.“Ya.”Lalu aku menuju ruang yang kemarin.
