“Cepret” kamera otomatis memotret. Bokep Live Aku kembali ke kawanku diwarung. Tidak juga bisa kupu-kupu ke 5, aku menonton 2 sejoli itu bermesraan, berciuman. Besoknya Tia menantikanku lagi didepan gerbang. Tubuhnya benar sintal, kenyal, padat dan perawakannya atletis. Aku menyempatkan memotretnya saat ganti baju. Aku membawanya ke rumah om. Itupun belum tahu hasilnya sebab filmnya belum di cuci cetak. Aku mengikutinya. “Mati dah aku”, Tia menepuk jidatnya sendiri. Dirinya bergerak semakin, dan baru saat sampaip di daun, dari jarak jauh aku langsung mengarahkan lensa kamera ke arahnya. Kawan2 bersiul menggoda kami yang berlangsung menuju kantin. Lalu dirinya mencetak kedua gambar itu sekali lagi, dan diberbagi kepadaku. Berakhir memotret kami makan dulu di lapau, lalu kembali ke rumah di pinggir danau. Aku juga sempat memotretnya saat bugil ganti baju, mesikipun dirinya membelakangiku.
