“Fer” Ita menarik tanganku menuju ke dalam gudang yang tak jauh dari tempat kami berdiri tadi. Bokeb Ita terus mengulum penisku hingga ke pangkal makin lama semakin cepat. Bulu yang tipis warna pirang menutupi vaginanya. Aku tetap mengecup-ngecup buah dada nya yang sudah mengeras tegang. Ita duduk di atas meja. Aku berlutut menarik rok dan celana dalamnya. Aku menggosok rata. Aku tidak sungkan-sungkan lagi terus melakukannya tapi sebentar saja. Batang penisku semakin menegang. Penisku jadi lembek kembali! Aku mendorong dan menarik berulang kali. Sambil mengulum secepat-cepatnya, tapi untung saja sebelumnya saya sudah memakai obat kuat lelaki hingga tidak cepat ejakulasi saat di kulum oleh ita. Tanganku kembali ke bekakang. “Hei! Aku buka sedikit dengan jari lalu mengoreknya sedikit demi sedikit jariku menyodok vagina Ita.
