Selesai makan kita ke ruang depan lagi dan kebetulan sekali Pak Irfan menawarkan aku untuk melihatlihat koleksi bacaannya.Lalu dia menawarkan diri, Kalau kamu serius, kita ke kamar, yuk. Bokep STW Mau beli nasi goreng. Mau beli nasi goreng. Kita makan aja, yuk. Tanpa bertanya lagi langsung Pak Irfan mencium mulutku dengan ganasnya, begitupun aku melayaninya dengan nafsu sembari salah satu tanganku mengeluselus penis yang perkasa itu. Mau beli nasi goreng. Ayo kita makan, nanti keburu dingin nasinya.Astaga! Aku ingin merintih tetapi kutahan.Pak Irfan bertanya lagi, Sakit, Dya. Karena bujangan, dapurnya hanya terisi seadanya saja. Di situlah kami berdua saling bergantian membersihkan tubuh dan akupun tak canggung lagi ketika Pak Irfan menyabuni vaginaku yang memang di sekitarnya ada sedikit bercakbercak darah yang mungkin luka dari selaput daraku yang robek. Semakin lama jilatan Pak Irfan semakin berani dan menggila.
