Dan benar saja, tak lama Mbak Narti menjerit, “Woah, aku keluar lagi Tuan!” Kembali tubuhnya menjadi kejang, vaginanya berkedut cepat, lahar panas kembali menyembur dan kali ini penisku dibanjirinya.Aku membalikkan tubuhnya, mengangkat sebelah kakinya keatas dan menggenjot vaginanya dari samping. Tanpa menoleh kanan kiri dia langsung masuk ke kamarnya. Bokep Viral Terbaru Diturunkannya sedikit celana boxerku cukup untuk memijat bongkahan pantatku. Semburan cairan hangat membasahi ke dua jariku bahkan turun sampai ke telapak tanganku. Sekarang sampai ke pangkal pahanya, Mbak Narti terdiam. hehe”“Kapan-kapan pijat saya lagi ya Mbak?” kataku. Sebenarnya aku tidak sendirian sama sekali, karena masih ada pembantuku yang selalu siap membereskan urusan rumah tanggaku. Mula-mula dia agak membrontak tapi lama kelamaan dia mulai membalas pagutanku. “Pijet apa mijet, Tuan” godanya.
