“Oughhhh!Perett tenannnn! Vidio Sex “Manggg Janggannn. Sebaiknya kukupas saja satu persatu. “Iya..iyaa..” ujar mang Gimin menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkahku itu. “Mangg ayoo anterin pulang sekarang. Apakah sebaiknya aku biarkan saja hal itu? Meski ia tetap datang menjemputku aku bersikeras tak pulang bersamanya. Kami kembali berciuman. Seketika penisnya kembali bersarang di vaginaku dengan membawa rasa perih dan kenikmatan sekaligus. “Handphone saya bangg!….handphone saya di jambret!” lanjutku. “Non….Maafkan mamang ya….” bisiknya lembut berusaha menghiburku. Memberiku ciuman yang ketat. “Non..”panggil mang Gimin lembut
“Apa!”aku menimpalinya dengan wajah cemberut. Pikir Alfi semakin jauh melayang. Ternyata dugaannya salah. Ia menyodorkan sebotol air mineral kepadaku sambil cengar-cengir. “Non ndak usah kuatir. Sabrina tak ingin semua itu akan merusak hubungan persahabatan mereka. Sebaiknya kuteruskan atau …….?”Tidak! Meski sakitnya luar biasa namun tak urung kenikmatan yang begitu kental yang telah di susupkan mang Gimin sejak tadi akhirnya meletup juga.
