“Halo, dengan Edo…, maaf Bapak Edo?”. Bokep Puas menikmati vagina itu, Edo
kembali ke atas mengarahkan bibirnya kembali ke puting susu dokter
Miranti. Dilihatnya
sang dokter meneteskan air mata, “Saya tidak bermaksud menyinggung ibu,
oh..”, Edo berusaha menenangkan perasaannya, ia memeluk tubuh sang
dokter dan memberinya beberapa belaian mesra. “Aku
pernah melihatnya sendiri, Do. Saya bekerja di sini, maksud saya di hotel ini”, jawab pria itu. Kembali ia
mendesah merasakan penis itu masuk menembus dinding kemaluannya dan
menerobos masuk sampai dasar liang vagina yang terasa sempit oleh Edo. “Nggak
akan, bu. “ooohh, Edo sayang. Perlahan ia berdiri dan memutar seperti
memamerkan tubuhnya yang bahenol itu. “Tapi kamu mainnya kok hebat banget? Kemaluan
Edo yang besar dan panjang itu kini tegak berdiri bagai roket yang siap
meluncur ke angkasa. Tangan ibu sampai nggak cukup menggenggamnya”, seru dokter Miranti
kegirangan. “Baik, Bu”, jawab pemuda itu mengiyakan. Dengan perlahan Edo juga memberanikan diri melepas ikatan tali gaun
tidur sutra yang dikenakan sang dokter. Pikiran




















