Aku kecewa. Bokep Colmek “Ooh..To., kamu hebat” Diciumnya pipiku dengan gemasnya. Setengah jam berikutnya kudengar TV dimatikan, lampu tengah juga, lalu kudengar suara pintu ditutup dan dikunci. Kalau tidak, masa aku menyiram mulut Tante dengan maniku. Belum masuk ternyata. Luar biasa sedapnya.“To…hhehh.kamu…hhehh..kok..hhehh..”Tante mencoba bicara disela-sela nafasnya yang memburu. Orangnya pendiam, kurang menarik. Seakan ia tak ada puasnya. Aku harus ambil inisiatif.Kucium pipinya mesra, penuh perasaan. Tiba-tiba ia menarik kursi makan di sebelahku dan duduk.Ah, wangi tubuhnya terhirup olehku. Luki sedang dibawa pengasuhnya keluar. Begitu banyak aku berdialog dengan diri sendiri tentang buah dada.Tante kelihatan lain siang itu, segar, cerah. Macet, ada yang nyangkut rupanya. ?Maaar, bikin minuman!? Untung., nyenyak benar tidurnya. Bagian atas baju-mandinya menjadi lebih terbuka karena gerakan tangannya tadi.Meski perasaanku tak karuan, tegang, berdebar, nafas sesak, tapi pikiranku masih waras untuk tidak membuka resleting celanaku.Bisa berantakan masa depanku. Aku merendahkan kepalaku mengintip, tetap saja putingnya tak
