Tidak lama kemudian supirku menarik kakiku sampai pahaku melekat pada perutku lalu mengikatkan tali lagi pada perutku. Bokep Montok Lalu diambilnya sabun cair yang ada di dalam botol dan menumpahkan pada tubuhku lalu dia mulai menggosok-gosok tubuhku dengan telapak tangannya. tapi kan udah telat!” balasku dengan sinis dan ketus. Apalagi telapak dan jemari tangannya berhenti tepat di tengah-tengah lipatan pahaku. Rupanya supirku sudah kesurupan dan lupa siapa yang sedang ditindihnya. Aku pun mulai mundur teratur selangkah demi selangkah, aku tidak tahu harus berbuat apa saat itu sampai akhirnya kakiku terpojok oleh bibir ranjang tidurku. “Bagaimana kalau aku hamil nanti?” ucapku lagi dengan nada kesal. Entah mengapa perasaanku saat ini seperti ada rasa sedang, gembira atau.. Akhirnya batang penis supirku tenggelam hingga dalam dibalut oleh lorong kemaluanku dan terhimpit oleh bibir vaginaku.




















