Namun karena aku harus kembali ke RS, maka aku berusaha melupakannya.Saat aku hendak masuk ke mobil, seorang lelaki seusiaku masuk ke pagar rumah dan berkata padaku ingin bertemu dengan Mama Lastri. Bagaikan budak seksnya, aku menuruti perintah itu, tentu dengan suka cita.“Kamu juga Farhan, pake tanganmu untuk pijat-pijat itilku”, kini giliran Farhan yang kena perintah.Kami menjadi dua orang pria muda menjadi budak seks sorang perempuan setengah baya. Bokep Colmek enak mana memek Mama sama memek Niken?” tanyanya bangga.“Eh… enakan punya Mama..”, jawabku jujur.“Kalau gitu, kapan Mama butuh, kamu siap ya…”, Mama Lastri meminta atau memerintahku, tidak ada bedanya.Tapi aku mengangguk setuju. Tidak sampai menginap seminggu, istriku sudah siap untuk melahirkan. Vagina merah itu sudah merekah dan basah, maklum habis dihajar penis Farhan dan barusan sudah meraih orgasmenya. Kamu nakal juga ya Ron…”, seru ibu mertuaku senang melihat tingkahku.“He3x… mama lebih nakal pastinya…” balasku.“Eh… Mama kan masih muda, masih










