sampai2 Mas Hendra heran akan sikapku yang berubah dingin dan gelisah. Bokepjepang Entah kenapa akau, mau saja diajak turun dan amsuk kerumahnya, yang dikelilinggi pohon2 besar.Rumahnya terbuat dari kayu dan beratap genteng yang telah tua. Jumat sore saat ia menjemputku, entah kenapa aku minta Pak Rojak untuk mampir dulu untuk singgah di sebuah restoran. tanyanya. Lalu aku pulang diantarkanya dengan mobilku. lalu ia raih inci demi inci setiap rongga di tubuhku. Disana, suasananya sepi dan jarang ada rumah penduduk. Bukan apa2, di kampungku orangtuaku juga punya mobil seperti itu. Kalau pikiranku sehat saat itu, aku berpikir apa istimewanya Pak Rojak? Alangkah kurang ajarnya sopirku itu, bisik hatiku.Malam harinya, dengan separo hati, aku layani suamiku dengan apa adanya. Kami mempercayakan rumah kepada mereka jika kami pergi kerja. Lalu ku jawab.. Teman2 bilang aku terlalu pilih2,namun semua itu salah, dan kebetulan Mas Hendra datang kekostku slalu pake BMW kadang




















