Aku hanya tersenyum lalu mengecup bibir Tifa dan mengucapkan terima kasih pada Tifa.Tampak tubuh Tifa basah dengan keringatnya tetapi terlihat wajahnya berseri-seri karena puas. Bokep Barat Aku hanya pasrah dan terus terang Aku juga sebenarnya sangat menginginkanya, namun selama ini Aku pendam saja karena Aku menghargainya dan menganggapnya sebagai adik sendiri.Tetapi saat ini pikiran itu telah sirna dari kepala Aku yang dialiri oleh gelora darah muda Aku yang menggelora. Ia memukul dada Aku dengan keras sambil menarik pantatnya.“Sakit kak, sakitt..”Aku merasakan batang kejantanan Aku menembus sesuatu yang kenyal dalam lubang kenikmatan Tifa. Tetapi segera Tifa bangun dan menenangkan Aku.“Tenang mas, nanti Aku cuci, tak akan ada yang mengetahuinya.”katanya sambil meletakkan jarinya di kedua bibir Aku.




















