Satu sore sepulang dari daerah Cideng, aku melewati wilayah Tanah Abang yang secara harfiah berarti tanah merah. Aku berdiri dengan posisi menghadap ranjang dan Santi berbaring miring, dia dengan lahap menghisap kejantananku. Bokep Barat Lidahku mulai mengarah ke klitorisnya. Sebuah bed standar, kipas di langit-langit, lemari dan kamar mandi. Ia hanya menggerinjal dan berkata”Sabar dulu Mas, nanti saja”. Kamipun masuk ke dalam kamar. Jangan pura-pura. Karena kami kamar yang kami sewa menggunakan cara jam-jaman dan kulihat waktu telah habis, maka kamipun keluar dan aku segera pulang. Jangan.. Penisku yang sudah mulai siaga segera terarah ke atas setelah menempel di pinggangnya. Dan memang daerah ini dikenal sebagai daerah merah. Aku mengenalnya ketika ia masih menjalankan pekerjaan lamanya tersebut. Kupeluk dia dari belakang dan tanganku membantunya melepaskan kancing dan bajunya.




















