Sejak hari itu Juragan Sapto mulai memasang target untuk bisa mencicipi keseksian tubuh pegawainya tersebut.Mulailah Juragan Sapto memasang jerat jerat perangkapnya terhadap wanita tersebut, dengan mulai mencari tahu dimana wanita itu tinggal dan lain sebagainya. Bokep Montok Rustinah hanya menangis tanpa bisa melawan, dan kemudian kain batiknya sudah disingkap hingga ke pahanya, dan meremas remas paha Rustinah dengan kasar.Rustinah terbelalak matanya ketika dengan kasar, lelaki itu sudah menghujamkan batang kontolnya yang lumayan besar itu keliang vaginanya, dan kemudian menggenjotnya dengan kasar dan tidak berperasaan. Rustinah hanya bisa menangis diperlakukan seperti itu oleh Juragan Sapto.“Ah…oh…aahh…oohh…ssshhhsss…legit tenan tempikmu nduk…!” Juragan Sapto meracau.Dan tidak lama berselang kemudian Juragan Sapto yang nafsu besar tenaga kurang, segera mencapai klimaksnya…”…aaahh…crot…cro…cro…!”“…poko’e mulai saiki kowe kudu gelem ngelayani aku yo nduk…!?” setelah Juragan Sapto menyelesaikan hajat nafsunya ditubuh Rustinah.Rustinah yang baru kali ini dilemburi bosnya, kemudian diberi sejumlah uang oleh Juragan Sapto, dan disuruhnya segera pulang




















