Tapi aku akan kembali.”
“Aku akan kembali,” bisiknya mengulang. Ia mendesah saat kutemukan puting buah dadanya. Bokep Mom Aku bisa mengerti hal itu.”
“Kamu marah?”
“Kalau marah, aku takkkan memintamu tidur di dadaku.”
Aku tersenyum saat mendengarnya berkata demikian. Dengan wajah memerah, kulepaskan pandanganku dari bibir kemaluannya yang merah dan basah. Tuduhan semacam itu tidak kusukai. “Kamu…,” ucapku. Terus terang saja, ia membuatku tertarik. Kualihkan pandanganku ke arah gelas di atas meja. “Ada apa?” tanyaku. Teruskan.” Aku tak tahu apa maunya sebenarnya. Semua yang sudah kulalui. Kulebarkan pahanya, dan sambil memegang batang kemaluanku dengan satu tangan, kutekan batang kemaluanku ke bibir kemaluannya. Aku mengerang, menahan ekstasi yang merambati seluruh sarafku. Tiba-tiba tangannya terulur lagi, menahan tubuhku. Ia balas menatapku. Ia.Pagi menjelang. Aku tahu.”
“Aku sedikit kasar. Lalu secara tiba-tiba kekakuannya berubah menjadi sebuah senyuman tipis. Kutekan saklar lampu. Tepat sebelum aku terlelap, kubisikkan sebuah pertanyaan padanya.
