Mukanya makin memerah, menambah debaran di hatiku.Tiba-tiba dengan tak kuduga Lina melepaskan bajunya, “Takut kusut kalo pulang Nov..”
Kututupi mata takjubku akan keindahan tubuh bagian atasnya yang kini hanya mengenakan BH hitam tipis. Bokep SMA “Udah makan?”
Lina mengangguk, kuambil dua kaleng green sand dari kulkas kecil, dan kusodorkan rokok A mild menthol. Tarifnya lumayan tinggi meski masa itu belum jaman likuidasi. Kutekan sedikit pahanya ke arah dadanya. Setelah amblas di mulut, kumainkan dengan lidah. Penisku masih dalam pelukan vaginanya yang penuh cairan. Yuni masuk ke kamarku dengan daster mini, kakinya yang mulus terlihat indah. Hari kemudian minta bantuanku untuk menemaninya. Kutarik napas dalam-dalam. Kemudian Lina berdiri di tempat tidur, dengan agak terburu dia loloskan celana jeans ketatnya. “Siapa Lin?”
“Ngga ada suara, telepon kaleng kali”
Aku tersenyum kecut, “wah pasti si Yuni”, pikirku.




















