saya tak sehina itu. Film Porno ia telah banyak mengenalkan saya hal-hal yang baru.Di tengah ruang itu kami hanya berbincang-bincang, sedikit ngeres. Banyak pertentangan yang keluar dari mulut Mama yang dinamakan “issues”, mengenai jalan di Indonesia yang sempit-sempit, bahwa ia juga mesti pinjam uang sana sini, bahwa Papa kurang setuju. gerahnya kota ini. Tetapi ia tak setuju. Personal status pada waktu itu; sudah punya pacar, seorang pria bernama Venis (not with the P, but V) kepada siapa saya telah mempersembahkan milikku yang paling berharga, namun kini rasanya saya inginkan hubungan ini berakhir.Yang namanya spiritual, emotional, intellectual connection itu tak terasa di antara kami, mungkin yang eksis cuma intellectual. Sshh.. Suara “Maaf” terdengar sayup-sayup. Kami tak pernah menggunakan protection. tak tahan saya tak menyentuhnya, tanganku menyusup ke dalam celana pendeknya & meremas bagian itu & melepasnya kembali.




















