Komputer, meja, dan dinding kantorku, menjadi saksi bisu permainan sex kami berdua. Bokep Montok Kamu Tikan kan?” balasku bertanya. “Hallo, ini siapa ya?” suara dari celullerku. 15 menit keadaan itu bertahan, sampai akhirnya Tika menarik kursi yang aku duduki. “Hheekk.. “Hey Tika, aku sudah mau keluar pintu gerbang tol,” jelasku. Iya.. Kedua tangan Tika, meremas pantatku (yang kata teman-teman kencanku tergolong sexy). Gerakan kedua tubuh kami semakin tidak berirama, bagaikan kuda liar kami memacu birahi. “Tikk.. Bibir kamu.. Dengan lahapnya aku menelan semua cairan yang dimuntahkan ole Tika. Tanganku yang jahil, mulai meraba perut Tika. “Citra adalah teman chattingku, walaupun aku kami belum pernah ketemu tapi aku seperti sudah seperti sahabat lama” jelasku. Mass..




















