Tangan Pak Lambert mulai memeluk badan Dewi. Dewi berbalik mengadap Partodi. Bokep Colmek Dewi mengarahkan kepala penis Reza yang hampir sebesar telur ayam ke memeknya. Ketiga pemuda tidak menjawab selain memegang tubuh Dewi dan mengangkangkan kakinya lebar. Lambert semakin terbengong. Dia genggam kuat-kuat. Kontol yang pernah menyodoki lubang syahwatnya dan pernah menembakan isinya dalam mulut Dewi.Tangan Dewi terus mengocok kontol hitam itu beberapa kali lagi. Dia menyadari Pak Lambert sedang kebingungan dalam dilema.Dia berdiri di pintu sambil tersenyum. Dewi bahagia.Dewi melangkah lebar supaya cepat sampai ke warung Partodi. “Mbakkkk.. Dia bilang, biar dia yang ngasih tau kita kapan dia bisa digarap kapan gak bisanya.”
“Siapa yang ngasih tau?” tanya Dimas. Fasa membayar uang yang diberikan bapaknya, sambil mengobrol dengan temannya dia berjalan pulang.
