Apalagi aku memang juga mengagumi Oomku yang keren ini.Tubuhku berkelejat liar seperti ikan kurang air saat jemari Oom Heru mempermainkan tonjolan kecil di bagian atas bukit kemaluanku. Bokepjepang Bermenit-menit kami terus berpagutan hingga akhirnya Oom Heru melepaskan bibirnya dari pagutanku. Jari-jarinya terasa licin bergerak menyusuri belahan hangat di selangkanganku. Anehnya, setelah itu aku tidak berusaha menghindar. Kami kembali terdiam. Kusedot lidah Oom Heru yang menyelusup ke dalam mulutku. Oh iya aku hampir lupa, aku tinggal di Jakarta bagian selatan, tepatnya di daerah Mampang.Oomku ini seorang perwira menengah yang masih muda, ia berpangkat Kapten waktu itu. Tapi gengsi dong masak cewek minta duluan!!).“Oom masukkin dikit ya sayang..” bisik Oom Heru dengan napasnya mendengus-dengus, tanda kalau nafsunya sudah semakin meningkat. Desakan yang menuntut pemenuhan semakin membuncah dan akhirnya dengan diiringi hentakan liar tubuhku aku merasakan ada sesuatu yang menggelegak dan aku mengalami orgasme!!




















