Canda dan tawa kami teruskan di sana. Bokep Rusia Ia menggeser tubuhnya lebih dekat, hingga dadanya menempel di lenganku. Ia melepaskan tangannya. Kami lalu berkenalan dan berjabat tangan. Dengan alis berkerut kugelengkan kepalaku. Dari balik kemeja putih tipis yang ia kenakan, aku bisa melihat bayangan bra-nya. Kurasakan sesak yang luar biasa. Nafasnya masih terengah. Ia menatapku. Kami lalu berkenalan dan berjabat tangan. Kutekan saklar lampu. Lumayan juga penghasilanmu.”
“Cukup untuk seorang diri.”
“Let’s see. Ia tertawa geli. Lembut. Aku mengerang, menahan ekstasi yang merambati seluruh sarafku. Aku tak perduli. “Tunggu,” katanya sambil tersenyum. Aku berjumpa dengannya di resepsi pernikahan sahabatku, kurang lebih empat jam yang lalu. Kini keinginanku menjadi kenyataan. Saat aku terdiam, tubuhnya bergeser lagi semakin rapat, lalu ia mengangkat kepalanya dan mengecup bibirku sekali lagi. Kenikmatan yang luar biasa, saat ia memainkan jemarinya di sana. Ia melepaskan tangannya. “Ahhh..,” erangku. Aku terpesona. Gerakan tubuhnya yang menempel di tubuhku,
