Kucabut keluar batang kemaluanku dan kubalikkan badan Mei yang sudah terkulai lemas. Kujilati terus dengan perlahan tapi pasti. Bokepjepang Kubisikkan,“Nanti gua ajarin lagi yang lebih enak.” Mei cuma tersenyum dan mengangguk tanda setuju. Batang kemaluanku pun yang telah kuncup kembali menegang, darahku kembali berdesir. Enak ya.” Aku cuma tersenyum sambil mengangguk. Sesekali kusedot dan“Ach… Jim terusss… Jim, enak bener… achh.. Sesekali kusedot dan“Ach… Jim terusss… Jim, enak bener… achh.. Setelah bercanda sebentar aku pun pamit pulang. Ia pun sudah mulai mengerti dengan membalas kulumanku. Kutekan ke dalam puting susunya, ia pun mendesah “Aahh…” aku tak mengerti rasa apa yangsedang dialaminya. Aku segera mengerti bahwa Mei telah orgasme untuk yang pertama.Tangan Mei sudah semakin mengerti, dibukanya kancingdan restletingku, dipegangnya batang pusaka itu dan dimainkannya naik turun. Kujilati terus seluruh bukit kembar itu dan terkadang leher jenjang Mei sampai ia merasakan nikmatnya permainan ini dan akhirnya,“Aachhh…”tubuh mungil itu menggelinjang.
