Ines membenamkan wajahnya di samping bahuku. Bokep Colmek Ines mendesah. Puas menikmati toket yang sebelah kiri, aku mencium toket Ines yang satunya yang belum sempat kunikmati.Rintihan-rintihan dan desahan kenikmatan keluar dari mulut Ines. Ini mes kantor, buat tamu yang perlu nginep. “Kalau yang dibawah, gimana, muat gak?” tanyaku lagi sambil menusukkan jari tengahku ke dalam nonok nya. kontolku yang besar dan panjang itu keluar masuk dengan cepatnya. Ines mulai bergerak turun naik menyusuri kontolku yang sudah teramat keras.Sekali-sekali ujung telunjuknya mengusap kepala kontolku yang sudah licin oleh cairan yang meleleh dari lubang diujungnya. nonok nya yang sudah banjir membuat gesekanku semakin lancar karena licin. Kuusap pentilnya lalu kupilin dengan jemariku. Dalam perjalanan pulang, kami ngobrol ngalor ngidul, Ines sangat open. Aku mempercepat goyanganku ketika kusadari Ines hampir nyampe. Terasa seret, memang, nikmat banget rasanya. “Kalo dah napsu artinya dah ngaceng ya mas”, katanya sambil mengelus selangkanganku.




















