Namun harus
kuakui Lexy ternyata benar-benar seorang pria yang sangat gentle dan
juga jantan, ia tidak saja begitu lembut “memerkosa” diriku namun juga
sangat memperhatikan kenyamanan dan kepuasanku, bagaimana tidak, jika
dibandingkan dengan mantan pacarku yang pernah tidur denganku, Lexy
seperti-nya sungguh mengerti keinginanku. Lantas ia
merebahkanku di jok tengah Escudo milikku dan merebahkan sandarannya. Bokep Ojol Seiring
semakin terangsangnya diriku, Lexy pun perlahan-lahan mulai semakin
dalam menancapkan kemaluannya. Kejadian ini bermula ketika aku baru saja usai pulang dari
ruang baca skripsi (tempat kumpulan skripsi alumni) perpustakaan
setelah selesai menyusun beberapa bab skripsi yang harus kuperbaiki
tatkala siang tadi usai menghadap dosen pembimbing skripsiku. Tapi aku semakin tak berdaya melawan hembusan lembut di
belakang telingaku dan kecupan mesranya di belakang leherku tepatnya di
bulu-bulu halus tengkukku. Gaya serangannya menggebu-gebu dan tekanan-tekanan
penisnya benar-benar mengarah pada sasaran-sasaran strategis pada liang
kemaluanku. Mendadak aku merasa lemas, namun
aku masih sempat berucap “Lepaskan aku Lex, kamu ini udah gila kali?”,
ujarku lemah.
>