Wanita ini makin ketakutan melihatku. Akhirnya permainan ini usai. Vidio Bokep Tenagaku semacam tidak habis membawanya pada kenikmatan. Mbak Juminten telah berhenti menangis, matanya terpejam, hanya terdengar suara nafasnya yg terputus2, buah dadanya bergoyang2 mengikuti gerakanku. Tapi situasinya telah terjepit, wanita lain mungkin bakal menghardiku serta segera berangkat menjauh, sementara mbak Juminten tidak punya opsi lain. Tidak butuh lagi basa basi, aku segera melepas habis pakaian yg dikenakanya. “Terus Den?” Tanyanya penasaran. ” Sakit..atau jijik mbak..”
“Jijik kenapa..sakit sih iya..” Jawabnya pelan. “Jangan duduk di lantai mbak, dikursi aja, saya jadi gak enak” aku mengawali bicara. ” ..nafsu laki2 mbak..liar..kadang gak dapat kontrol..”Jawabku. Bahkan ketika aku mengubah posisi, membawa kedua pahanya ke atas, menahanya tergantung di udara dengan kedua lenganku,kembali penisku terbenam,mbak Juminten hanya diam. Tidak butuh lagi mengatakan2, segera tuntaskan apa yg ada dalam hati. “Saya ini laki2 mbak, kelak kalo saya minta macem2 gimana..”Lanjutku mulai berani.
